suaratimur.id – Aksi Propaganda melalui media sosial kembali dilakukan oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua, atau juga disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Memanfaatkan insiden penyerangan yang dilakukan di Nduga beberapa waktu lalu, kini mereka menyebar foto yang diklaim sebagai korban penyerangan. Melalui Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, tersebarlah 4 foto dimana salah satunya memperlihatkan 4 anggota OPM menodong mayat dalam kantong jenazah dengan senjata api laras panjang dan parang ke kepala mayat tersebut. Sementara tiga foto lain, menunjukkan gambar tumpukan amunisi, magasin, dan sejumlah alat komunikasi. Secara tegas, Sebby mengklaim bahwa foto-foto tersebut merupakan bukti bahwa OPM menembak mati 16 prajurit Kopassus di Mugi-mam pada 15 April 2023 lalu. Dirinya menyatakan bahwa markas pusat OPM menerima bukti tersebut dari telepon seluler milik Perek Kogoya, pemimpin pasukan yang menyerang Batalyon Infanteri Raider 321/ Galuh Taruna. Lebih lanjut, OPM juga mengklaim bahwa anggotanya berhasil merampas alat komunikasi handy talkie, telepon satelit, kamera drone, dan peralatan militer lain. Ditegaskan kembali oleh Sambom, bahwa pihak TNI hanya mengevakuasi 5 anggotanya, sementara mayat yang tertinggal telah membusuk.

Merespon hal tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksamana Muda Julius Widjojono menyatakan bahwa klaim 16 prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) gugur yang disebarkan oleh OPM merupakan hoaks belaka. Ditegaskan kembali bahwa dari total 36 prajurit Batalyon Infanteri Raider 321/ Galuh Taruna yang terlibat dalam sergapan OPM di Mugi-Mam Nduga pada Sabtu 15 April 2023 lalu, terdapat 5 orang korban meninggal. Beberapa mengalami luka, sisanya stand by untuk pergantian rotasi. Menyikapi hal tersebut, Laksda TNI Julius menyebut bahwa penegakan hukum terus dilakukan. Dirinya berharap kepada seluruh pihak, agar tidak selalu mempercayai narasi pemberitaan yang disampaikan oleh KST Papua atau KKB dan simpatisannya. Karena pada dasarnya pola-pola yang digunakan adalah semacam demikian, mencari simpati publik serta kecemasan pemerintah demi memperoleh tujuan utamanya.

Pemerintah Tegaskan Informasi hanya dari Puspen TNI

Berhamburnya informasi yang sudah terlanjur diangkat oleh banyak media berkaitan dengan insiden di Nduga tanpa melalui klarifikasi secara cover both side berdampak pada keresahan masyarakat hingga buih opini yang menyertai. Narasi yang beredar dan seakan menempatkan pihak TPNPB OPM sebagai ‘pemenang’ dalam insiden tersebut telah membuatnya jumawa. Hal ini bukan kali pertama terjadi, pihak OPM sudah mulai paham dalam ‘mengolah’ informasi. Mana yang harus disampaikan terlebih dulu, dan mana yang harus dikondisikan untuk menutupi hal tertentu. Kondisi tersebut kemudian terbantukan dengan kemudahan penggunaan media sosial yang bersifat langsung menyebar secara bar-bar. Mereka berusaha menciptakan gelembung bias untuk tujuan eksistensi kelompoknya. Di sisi lain, sifat dasar media atau bahkan sifat dasar manusia dibaliknya yang ingin mendapatkan kunjungan halaman dari judul dan isi pemberitaan yang bersifat bombastis sekalipun tanpa melalui konfirmasi dari pihak yang bersangkutan masih saja terjadi dan berulang.

Dalam ilmu komunikasi dasar, hal inilah yang menjadi salah satu dampak buruk dari munculnya media online yang tak berbasis pada ketepatan data, namun kecepatan penyajian. Dalam kasus insiden di Nduga, masih terdapat beberapa media yang antara judul dan isi tidak selaras. Secara tegas dalam judul disebutkan sejumlah korban dan kerugian, namun dalam isi berita justru menggunakan klarifikasi yang sebelumnya telah disampaikan oleh Kapendam XVII/Cenderawasih, Kol Kav Herman Taryaman. Sebuah click bait klise.

Pihak Kapuspen juga sebelumnya telah meminta kepada rekan media agar mengacu pada informasi dari Puspen TNI untuk menghindari informasi yang simpang siur. Pasalnya, penyebaran informasi yang salah akan berdampak pada tingkat keberhasilan operasi di lapangan. Ditegaskan juga bahwa TNI sebagai patokan NKRI, tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan wilayah Republik Indonesia.

Aksi Penyanderaan Pilot Susi Air Ganggu Layanan Masyarakat Nduga

Berlarutnya kasus penyanderaan Pilot Susi Air yang berawal di Nduga telah berdampak pada sendi-sendi kehidupan masyarakat sekitar. Bupati Nduga, Namia Gwijangge menyatakan bahwa kasus tersebut telah mengganggu pelayanan pada masyarakat di Nduga, Papua Pegunungan. Disebutkan bahwa sejak adanya insiden tersebut, pelayanan kesehatan hingga kebutuhan masyarakat mulai terganggu. Akses pelayanan ke daerah-daerah juga mulai terdampak, utamanya mengenai mobilisasi logistik. Hingga kini, dijelaskannya bahwa pihak pemerintah daerah telah berupaya terlibat dalam membantu pembebasan. Dirinya berharap bahwa insiden tersebut tak berlarut-larut karena berdampak pada masyarakatnya sendiri yang akan menjadi korban atas situasi konflik yang terjadi di wilayahnya.

Teror Kelompok Separatis Coreng Masa Depan Masyarakat Papua

Jika dilihat secara lebih makro, adanya sejumlah aksi penyerangan dan teror yang dilakukan oleh kelompok separatis Papua, utamanya di Kabupaten Nduga telah mencoreng harapan perdamaian yang dimiliki masyarakat Papua. Perlu diketahui bahwa Papua merupakan salah satu dari sedikit wilayah di Indonesia yang diberikan kebijakan otonomi khusus dalam mengelola pemerintahannya. Hal ini ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi putra-putri daerah Papua agar bisa berkontribusi langsung dalam memajukan wilayahnya. Sayangnya, hal tersebut secara menyeluruh belum bisa menyelesaikan konflik berkepanjangan dengan KST Papua.

Direktur Eksekutif Institute For Peace and Security Studies (IPSS), Sri Yunanto, mengatakan bahwa penerapan Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) ditujukan untuk memberikan keistimewaan terhadap Provinsi Papua. Otsus juga diharapkan dapat mengatasi trauma masa lalu sebagai pemicu munculnya aksi kekerasan atau terorisme. Menurutnya, serangan teror yang dilakukan Kelompok separatis bersifat asimetris. Artinya, selalu tidak imbang antara mereka (kelompok teror) dan negara. Mereka merasa lebih lemah dari negara, sehingga melakukan aksi teror. Bentuknya bisa berupa sabotase, pengeboman, penyanderaan, ataupun penculikan. Terkait penyanderaan pilot Susi Air, Menurutnya, cara penanganan terhadap insiden tersebut tidak tunggal dan tidak bisa dibahas secara terbuka. Terdapat dua prioritas yakni keselamatan sandera dan pelakunya bisa ditangani sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan penyanderaan bukanlah tindak kriminal biasa. Dalam kasus kelompok separatis TPNPB OPM, dilakukan oleh kelompok yang bersenjata, sehingga perlu ditangani secara khusus. Bahkan aksi tersebut telah berkembang kepada pemberontakan.

Selain itu, dirinya juga menyoroti tentang perlunya pengawasan terhadap otonomi khusus yang telah diberikan kepada Papua. Pengawasan sebaiknya juga mengatur bagaimana mencegah dana yang telah diberikan agar tidak disalahgunakan oleh pimpinan atau kepala daerah di Papua. Dari studi yang telah dilakukan, terkuak fakta bahwa dana yang diterima Papua sebagian digunakan untuk membeli senjata kelompok separatis. Pemerintah perlu bertindak cepat dalam menangani kelompok teror mana pun sesuai dengan hukum yang berlaku agar tidak terkesan powerless. Aliran dana bagi wilayah otonomi juga diharapkan bisa diawasi secara sistematis agar tidak hanya dimanfaatkan sebagian kelompok saja. Pemerintah Indonesia konsisten dengan kesepakatan yang ada dalam UU Otsus yang sudah direvisi pada 2021. Namun, jika terdapat kasus kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu harus direspons dengan strategi yang integratif, mulai dari pendekatan persuasif, humanis, hingga operasi keamanan yang terbatas, atau yang hanya dilakukan di wilayah tertentu. Jika kemudian terdapat pendekatan keamanan yang khusus harus dipahami karena memang ancaman keamanannya masih nyata. Buktinya masih terdapat penyanderaan dan beberapa insiden keamanan lain. Namun secara umum, pemerintah telah melakukan pendekatan ekonomi, pendekatan sosial, bahkan kultural. Dirinya percaya bahwa jika situasi keamanan membaik, tentu secara bertahap pendekatan keamanan juga akan dikurangi, dan lebih diutamakan pendekatan sosial, politik, ekonomi dan budaya

Manuver Sebby Sambom Sebar Foto Hoaks untuk Tunjukkan Eksistensi

Maka menjadi hal yang harus diwaspadai, bahwa kelompok separatis yang kerap melakukan aksi penyerangan yang tak hanya merugikan masyarakat sipil namun juga berdampak pada korban nyawa. Menyebarkan klaim yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya hanyalah senjata makan tuan kepada kelompoknya sendiri. Niatnya ingin memperluas eksistensi, namun justru semakin menunjukkan maksud jahatnya, memperluas ketidakpercayaan dan rasa tidak aman publik. Maka ketika mereka berteriak-teriak pelanggaran HAM kepada negara, sudah bisa dipastikan menjadi bagian dari propaganda untuk melindungi pihaknya sendiri.

__

Agus Kosek

(Pemerhati Masalah Papua)

Oleh : Devi Putri Anjani )*

Pada tahun ini, Indonesia kembali dipercaya memegang Keketuaan ASEAN. Usai perhelatan ASEAN Summit ke-40 dan 41 di Kamboja, serah terima Keketuaan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia telah dilakukan pada KTT ASEAN di Phnom Penh bulan November 2022. Periode Keketuaan Indonesia di ASEAN sendiri dimulai sejak 1 Januari 2023 dan akan berlangsung selama setahun sampai dengan 31 Desember 2023.

Mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, Indonesia bersama negara anggota ASEAN lainnya akan memastikan ASEAN yang tetap dan semakin relevan bagi dunia. ASEAN yang terus menjadi pusat pertumbuhan dengan masyarakatnya yang tangguh dan berdaya.​​ KTT ASEAN merupakan konferensi tingkat tinggi yang diadakan oleh 10 anggota dari negara-negara se-Asia Tenggara. KTT ASEAN berisi para kepala negara atau pemerintahan masing-masing negara ASEAN yang menjadi badan perumus kebijakan tertinggi. Sesuai dengan kesepakatan, KTT ASEAN atau ASEAN Summit akan diselenggarakan selama dua kali dalam setahun.

Setidaknya ada dua agenda utama dari KTT ke-42 ASEAN 2023 atau ASEAN Summit 2023 yang digelar di Indonesia. “ASEAN Summit 2023 akan berlangsung dua kali. Pertama dilaksanakan pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, bagi negara-negara anggota ASEAN. Untuk itu, pemerintah akan berkomitmen dalam mempersiapkan gelaran KTT ASEAN 2023 sebagai ajang pembuktian bagi bangsa-bangsa dalam menunjukan eksistensi kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia. Kemudian, yang kedua pada September 2023 di Jakarta dengan negara mitra wicara, misalnya ASEAN+3 yang terdiri dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Lalu ada pula ASEAN plus CER (Closer Economic Relations) yang terdiri dari Australia dan Selandia Baru.

Salah satu kunci kesuksesan pertemuan forum internasional adalah dukungan optimal dari infrastruktur digital dan komunikasi publik. Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI telah menyiapkan hal itu untuk menyukseskan rangkaian pertemuan KTT ASEAN 2023.

Ketua Tim Pusat Monitoring Telekomunikasi Direktorat Pengendalian Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Indra Apriadi mengatakan, dukungan infrastruktur telekomunikasi digital saat ini telah terbangun jaringan kabel serat optik sepanjang 3.773 km dan sebaran Optical Distribution Point (ODP) sebanyak 2.055 titik. Sedangkan, area pemukiman sudah meliputi sekitar 94,51 persen, dan di beberapa titik terdapat cakupan sinyal 5G.

Kominfo melalui Pusat Monitoring Telekomunikasi juga melakukan monitoring infrastruktur dan kualitas layanan telekomunikasi saat KTT berlangsung. Penyelenggara Telekomunikasi, khususnya Telkom Group juga terus melakukan persiapan untuk penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo. Telkom Group tengah menyediakan BTS Combat dan upgrade sejumlah BTS eksisting di wilayah Golomari dan Labuan Bajo. Adapun dalam KTT ASEAN 2023, Kominfo memegang tiga peran, yakni menyediakan infrastruktur komunikasi, melakukan komunikasi publik, serta menyampaikan substansi ihwal digitalisasi dan ekonomi digital.

Selain itu, Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong mengatakan, selama keketuaan ASEAN, Kominfo akan memberikan dukungan berupa pengelolaan website resmi Keketuaan Indonesia di ASEAN ke-42 tersebut, yaitu asean2023.id. Selain itu, pengelolaan registrasi media dilakukan secara daring. Kominfo pun akan memberikan dukungan komunikasi publik dalam bentuk ekspos di berbagai media, baik cetak elektronik, media daring, media sosial, media tatap muka dan media luar ruang.

Selain infrastruktur digital, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur juga menyediakan sebanyak 100 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung pelaksanaan kegiatan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores. PLN menyediakan 100 unit SPKLU untuk melayani 275 unit kendaraan mobil listrik yang mengangkut para delegasi maupun mobil untuk pengamanan dan kendaraan operasional serta 105 unit sepeda motor untuk patroli dan pengawalan.

Infrastruktur SPKLU yang disiapkan di antaranya SPKLU ultra fast charging juga SPKLU slow charging. Khusus untuk SPKLU ultra fast charging,  disediakan sebanyak 7 unit yang didatangkan dari unit luar NTT seperti dari Bali, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Diketahui, gelaran KTT ASEAN juga mendorong pembangunan infrastruktur hijau, mempercepat implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs), meningkatkan ketahanan energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sehingga dapat menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia. 

Untuk itu, berbagai kesiapan infrastruktur menjelang KTT ASEAN 2023 tentunya menjadi perhatian untuk kesuksesan jalannya gelaran event internasional tersebut. Maka, perlu dukungan penuh dari berbagai kalangan masyarakat dalam membantu mempersiapkan dan menyukseskan jalannya gelaran KTT ASEAN 2023. Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi sebelumnya juga mengajak masyarakat untuk mendukung segala persiapan penyelenggaraan ASEAN Summit di Labuan Bajo tersebut. 

)* Penulis adalah Kontributor Duta Media

Oleh : Farsca Risca

Penyelenggaraan KTT ASEAN atau ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023 tentunya menjadi sebuah momentum terbaik untuk terus mendorong dan mempromosikan kawasan tersebut menjadi destinasi wisata super prioritas.

Setelah sukses dengan perhelatan Presidensi Group of Twenty (G20), kini Indonesia kembali dipercaya dengan memegang peranan sangat penting dan kembali pada kancah internasional juga, yakni bangsa ini telah resmi menjabat sebagai keketuaan ASEAN 2023 atau ASEAN Chairmanship 2023.

ASEAN (Association of South East Asia Nations) adalah persatuan ekonomi dan politik dari sejumlah negara di Asia Tenggara yang didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Thailand. Indonesia termasuk anggota ASEAN yang aktif, selain Malaysia, Philipina, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Laos, Singapura, dan Timor Leste.

Event Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Summit 2023 semakin hari sudah semakin dekat. Sebentar lagi untuk pertama kalinya Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur akan menjadi tuan rumah event berstandar internasional.

Bermacam kesiapan tempat terus digencarkan pemerintah pusat dan daerah untuk event KTT ASEAN Summit yang sukses dan akan berlangsung di Kawasan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Masyarakat Kabupaten Manggarai Barat, sangat gembira dan antusias karena baru pertama kali KTT ASEAN diadakan di daerahnya. Ini adalah sebuah penghormatan besar karena pemerintah memberikan kepercayaan. Masyarakat menyambut KTT ASEAN 2023 dan berjanji akan bersikap ramah kepada setiap tamu delegasi yang datang. 

Adapun infrastruktur yang dibangun untuk menunjang perhelatan ini, yakni pembangunan round about Beach Club, shelter dermaga, penataan lansekap dan pemasangan geomat pada koridor jalan kawasan Tana Mori, helipad, dan pembangunan lahan parkir berkapasitas 100 unit mobil.

Sebelumnya, dalam kunjungan persiapan, Presiden Jokowi menyatakan bahwa dirinya ingin memastikan persiapan untuk ASEAN Summit. Beberapa venuepun terlihat siap semuanya.Labuan Bajo sudah siap melaksanakan KTT ASEAN 2023.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi menjelaskan Kabupaten Manggarai Barat menjadi tempat pelaksanaan kegiatan berskala internasional merupakan impian setiap Pemerintah Daerah (Pemda).

Ia menginginkan masyarakat Manggarai Barat NTT merasakan dampak dari KTT ASEAN untuk mengambil peran masing-masing, sehingga perhelatan KTT ASEAN memberi dampak ekonomi bagi masyarakat setempat Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan petani juga diminta menghadirkan produk-produk berkualitas baik. Endi juga meminta masyarakat menjaga kebersihan dan menjaga stabilitas keamanan, serta ketertiban jelang KTT ASEAN 2023 Summit di Labuan Bajo.

Bupati Manggarai Barat sangat mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi yang telah menetapkan Labuan Bajo sebagai Venue ASEAN Summit ke-42. Dengan adanya event internasional ini dirinya berharap akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Manggarai Barat. Selain itu juga berdampak pada keberlanjutan pembangunan hingga pariwisata. Dikarenakan Labuan Bajo makin dikenal oleh para pemimpin ASEAN. Jika tamu delegasi datang ke NTT dan terpesona akan keindahannya, pastinya akan berencana untuk liburan nanti di tengah tahun atau akhir tahun.

KTT ASEAN sangat menguntungkan bagi masyarakat NTT, dan wilayah tersebut akan semakin dikenal oleh warga Asia Tenggara dan seluruh dunia. Industri pariwisata di NTT juga pastinya akan meningkat lagi. Peluang yang sangat baik ini disebabkan karena adanya KTT ASEAN 2023 sehingga para jurnalis internasional akan hadir untuk meliput lalu mereka terpukau akan kecantikan alam Labuan Bajo. Jika alam dan wisata Labuan Bajo ikut disorot oleh media internasional maka tempat tersebut akan menjadi lebih populer lalu diharapkan kunjungan turis asing juga akan meningkat.

Pemerintah ingin supaya Labuan Bajo dan sekitarnya bisa dikenal oleh para delegasi KTT ASEAN 2023. Bukan hanya Bali saja yang dikenal sebagai destinasi wisata di Indonesia tetapi masih ada NTT dan daerah-daerah wisata lain yang sangat potensial untuk dijadikan tempat berlibur.

)* Penulis adalah Peneliti Lentera Research Institute

KTT ASEAN ke-42 diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Beragam manfaat dan dampak positif pun dirasakan warga lokal dimana event internasional ini dinilai sebagai peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

ASEAN Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 merupakan Perhimpunan Bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara, yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. 

Hingga saat ini, anggota ASEAN menjadi total sebelas negara anggota, yakni lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kemudian bertambah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan terakhir Timor Leste.

Sementara, Indonesia sendiri, telah beberapa mendapatkan mandat Keketuaan ASEAN, 1976, 2003, 2011. Dalam KTT tersebut banyak dihasilkan capaian yang telah terbukti mendorong kemajuan negara-negara Kawasan ASEAN, bahkan dunia.

Dalam beberapa kesempatan, tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT menyampaikan harapannya agar penetapanan wilayah Golo Mori sebagai Kawasan ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tana Mori sebagai lokasi KTT ASEAN summit 2023 mampu meningkatkan pendapatan ekomomi masyarakat lokal di wilayah tersebut.

Hasanudi, Tokoh Muda Desa Golo Mori, mengatakan bahwa, KTT ASEAN diharapkan dapat mendongkrak perekonomian dan pariwisata daerah itu, apalagi di tengah melandainya pandemi COVID-19.

Masyarakat sangat antusias menyambut KTT ASEAN 2023 karena merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia sehingga kegiatan berskala dunia ini mampu dilaksanakan denga naman dalam situasi yang kondusif.

Menurut Tokoh Agama Desa Golo Mori, Abdul Hadip Muksim, proses pembangunan pariwisata harus layak secara ekonomi, dilaksanakan secara efesien untuk dapat memberikan nilai manfaat ekonomi yang berarti baik bagi pembangunan daerah maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal di Desa Golo Mori.

Indonesia memang telah siap menyambut gelaran ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-42 ini, Indonesia mengusung tema besar “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Sebelumnya, Indonesia sebagai Presidensi G20 di tengah berbagai situasi tantangan global telah mendapatkan apresiasi dan kepercayaan dari banyak negara, dimana Pemerintah juga terus mendorong ASEAN menjadi kawasan yang stabil dan damai untuk menjadi jangkar stabilitas perekonomian global.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyebutkan bahwa, tema dari ASEAN 2023 tersebut terdiri dari dua elemen besar yaitu ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth. Elemen pertama adalah ASEAN Matters, yakni bagaimana Indonesia dengan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN itu relevan dan penting tidak saja bagi rakyat Indonesia, tetapi juga bagi rakyat ASEAN, bahkan bagi rakyat di luar ASEAN.

Sedangkan pada Elemen kedua, yaitu Epicentrum of Growth, yakni ASEAN sebagai pusat pertumbuhan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN selalu bertumbuh lebih tinggi dibandingkan negara lain di luar ASEAN.

Untuk diketahui, dalam KTT ASEAN ke-41 di Kamboja pada 13 November 2022 lalu, Indonesia mendapatkan mandat untuk memegang Chairmanship ASEAN 2023. Dengan demikian juga, maka di tahun 2023 ini, Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023.

Indonesia memang sudah mendapat banyak kepercayaan dari dunia internasional dalam menyelenggarakan event-event berstandar global. Indonesia sendiri telah empat kali memegang keketuaan ASEAN, yaitu di tahun 1976, 1996, 2003, dan terakhir di tahun 2011. Tahun 2023 ini, merupakan kali ke 5 Indonesia menjadi nahkoda ASEAN.

Presiden Joko Widodo juga menyatakan optimis bahwa ASEAN akan tetap relevan serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang penting di kawasan.

Indonesia diyakini mampu untuk akan memfasilitasi berbagai terobosan sebagai solusi dalam mengatasi tantangan dunia yang juga dihadapi oleh Kawasan Asia Tenggara. Kepercayaan dan dukungan berbagai pihak terhadap keketuaan Indonesia tidak terlepas dari strategi diplomasi Indonesia serta kepemimpinan yang kuat dalam ASEAN.

Presiden Jokowi memang memutuskan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit 2023 dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, (NTT), salah satunya adalah sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk memulihkan industri pariwisata di Indonesia bagian Timur pasca diterpa pandemi Covid-19.

Pemerintah sangat menginginkan agar Labuan Bajo dan wilayah sekitarnya dapat dikenal oleh para delegasi KTT ASEAN 2023. Hal ini dikarenakan masih banyak daerah-daerah wisata lain di Indonesia yang sangat potensial. []

Penulis: Rini Winda A. (Kontributor senior / Pengamat ekonomi sosial)

Oleh : Wina Arifah )*

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) sebagai sebuah organisasi regional terdiri dari 11 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Organisasi ini didirikan pada tahun 1967 untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, politik, sosial, dan budaya antara negara-negara anggotanya. Sebagai salah satu negara pendiri dan anggota terbesar ASEAN, Indonesia telah memainkan peran penting dalam mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan ini apalagi tahun ini Indonesia kembali memainkan perannya melalui kepemimpinannya sebagai tuan rumah KTT ASEAN.

Sejak pertama kali menjadi Ketua ASEAN pada tahun 1976, Indonesia telah aktif dalam mempromosikan kerjasama regional dan perdamaian di Asia Tenggara. Sebagai negara yang besar dan berpengaruh di kawasan ini, Indonesia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah ini. Hal ini tercermin dalam berbagai upaya diplomasi dan kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dalam forum ASEAN.

Salah satu upaya terpenting yang dilakukan Indonesia dalam mendorong perdamaian dan stabilitas di ASEAN adalah dengan mempromosikan dialog dan kerjasama antara negara-negara anggota. Indonesia telah aktif dalam menginisiasi dialog antara negara-negara yang memiliki konflik dan mencari solusi damai untuk masalah yang ada. Misalnya, dalam kasus konflik antara Kamboja dan Thailand pada tahun 2011, Indonesia berhasil memediasi konflik tersebut dan membantu mencapai kesepakatan damai antara kedua negara.

Selain itu, Indonesia juga telah berperan dalam mengembangkan mekanisme kerjasama regional untuk memperkuat stabilitas dan keamanan di ASEAN. Misalnya, Indonesia telah memainkan peran penting dalam pembentukan Zona Perdamaian dan Kerjasama di Asia Tenggara (ZOPFAN) pada tahun 1971 dan Mekanisme Penyelesaian Sengketa ASEAN (AMM) pada tahun 1976. Kedua mekanisme ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara negara-negara anggota ASEAN dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas di wilayah ini.

Selama ini, Indonesia juga telah aktif dalam mempromosikan kerjasama regional dalam bidang keamanan dan pertahanan. Indonesia telah memimpin inisiatif untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang pertahanan antara negara-negara anggota ASEAN, termasuk melalui pembentukan Forum Keamanan Regional ASEAN (ARF) pada tahun 1994 dan Langkah Konkret untuk Meningkatkan Kerjasama Pertahanan ASEAN (ACDM) pada tahun 2006.

Kini, sekian kalinya Indonesia kembali terpilih dalam keketuaan KTT ASEAN  dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia. Hal ini karena, Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia. Baik berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia ingin meningkatkan peran ASEAN sebagai kawasan signifikan yang memberikan kontribusi bagi kesejahteraan kawasan dan dunia. 

Di sisi lain, momen menjadi tuan rumah acara semacam ini juga memberi Indonesia kesempatan unik untuk memamerkan budaya dan pencapaian ekonominya. Indonesia dapat menggunakan acara ini sebagai platform untuk mempromosikan industri pariwisata negara yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini diharapkan dapat menjadi platform penting bagi Indonesia untuk menampilkan kekuatan dan kemampuannya di panggung internasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di ASEAN.

Selanjutnya, KTT ini akan memberikan kesempatan bagi negara-negara anggota untuk mengembangkan visi dan strategi bersama untuk mencapai stabilitas, kemakmuran, dan pertumbuhan di Asia Tenggara, serta mempromosikan kerja sama antar negara. Selain itu, KTT akan memungkinkan negara-negara anggota ASEAN untuk membahas dan mengatasi tantangan bersama yang dihadapi oleh kawasan seperti perubahan iklim, keamanan, ketidaksetaraan ekonomi, dan ketegangan geopolitik.

Indonesia memandang ASEAN sebagai pemain sentral dalam mempromosikan perdamaian dan kemakmuran kawasan sekaligus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi kawasan dan dunia. Untuk mencapai hal tersebut, telah ditetapkan tiga pilar prioritas ekonomi, yaitu: Recover-Rebuilding, Digital Economy, dan Sustainability. 

Pilar Recover-Rebuilding bertujuan untuk menggali ragam kebijakan yang terencana dan terkomunikasikan dengan baik guna memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi sambil memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas arus modal. 

Pilar Ekonomi Digital fokus pada penguatan inklusi dan literasi keuangan melalui peningkatan kapasitas setiap anggota untuk merumuskan strategi edukasi keuangan nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional. 

Terakhir, pilar Keberlanjutan (Sustainability) bertujuan untuk mempersiapkan dan bergerak menuju transisi ekonomi hijau, terutama mengingat kerentanan kawasan ASEAN terhadap bencana alam dan risiko iklim. Hal ini termasuk inisiatif seperti ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk. 

Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Prof. Dr Nunung Nuryartono sempat menyatakan optimistis Pemerintah akan sukses menyelenggarakan Konferesi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang penyelenggaraannya akan berdampak secara ekonomi.

Sebagaimana secara keseluruhan 8% penduduk dunia populasi negara Asean, menurut Prof Nunung menjadi suatu market yang menarik bagi produk- produk yang dihasilkan dan mendorong perekonomian dunia.

Sambil terus mengeksplorasi dan mendiskusikan Keketuaan ASEAN 2023, mari kita tunjukkan dukungan kita terhadap keberhasilan Indonesia dalam memimpin komunitas ASEAN menuju perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran yang lebih besar.

)* Penulis adalah pemerhati ekonomi

NTT – Wakil Ketua Organisasi Kepemudaan Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere, Kabupaten Sikka, Andrian Masryano mengatakan sangat bangga dan mengapresiasi dengan ditetapkannya Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat sebagai tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.

“Kita bersyukur karena Provinsi NTT dipercaya menjadi tempat penyelenggaraan KTT KTT ASEAN 2023 yang dilaksanakan di Labuan Bajo. Kegiatan ini memiliki dampak yang besar terhadap pembangunan ekonomi warga NTT,” kata Andrian.

Lebih lanjut Andrian menambahkan penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 yang berlangsung di Labuan Bajo itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat karena baru pertama NTT menjadi tempat perhelatan pertemuan bertaraf internasional sehingga daerah ini semakin terkenal di pelosok dunia.

“Hal ini merupakan kebanggaan bagi kita semua karena mendapat kepercayaan dari Bapak Presiden Joko Widodo. Ini sangat luar biasa karena kali ini dilaksanakan di Provinsi NTT,” pungkas Andrian.

Andrian berharap momentum KTT ASEAN 2023 harus dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memperkenalkan NTT kepada dunia internasional.

Labuan Bajo –Tokoh agama kharismatik Pendeta Mercury D. Sine menegaskan dukungannya terhadap pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023.

“Mendukung pelaksanaan KTT ASEAN di Labuan Bajo Manggarai Barat,” tutur Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Klasis Flores Barat itu.

Menurut Pendeta Mercury, pelaksanaan KTT ASEAN akan memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dia pun berdoa agar KTT ASEAN ke – 42 berjalan lancar.

“Doa kami kiranya KTT ASEAN yang akan berlangsung nantinya dapat berjalan dengan lancar dan memberi dampak positif serta mendorong kemajuan negara-negara ASEAN, termasuk negara Indonesia” katanya.

Ketua Majelis Klasis Flores Barat itu juga berharap bahwa kedatangan para pemimpin negara-negara ASEAN ke Labuan Bajo dapat mendorong wisata super premium di masa depan.

“Mudah-mudahan akan memberikan manfaat juga bagi masyarakat wilayah NTT, serta masyarakat Indonesia pada umumnya,” pungkas Pendeta Mercury.

Di tempat terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Ustadz Zakaria Abdul Jangkung mengungkapkan dukungannya terhadap perhelatan KTT ASEAN. Menurut dia, KTT ASEAN akan memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan KTT ASEAN memberikan dampak positif bagi pembangunan di Labuan Bajo dan di Indonesia pada umumnya,” ujar Ustadz Zakaria.

Kehadiran para kepala negara ASEAN ke Labuan Bajo, imbuh Ustadz Zakaria, dapat mengawali semaraknya pariwisata, khususnya wisata Super Premium Labuan Bajo di masa yang akan datang.

“Dan mudah-mudahan akan membawa manfaat juga untuk masyarakat Labuan Bajo, Masyarakat NTT, dan Masyarakat Indonesia” imbuh Ketua MUI Manggarai Barat itu.

Tak lupa, dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut menyukseskan acara tersebut dan berdoa agar pelaksanaan KTT ASEAN dapat berjalan lancar.

“Semoga KTT ASEAN dapat berjalan sukses” tutup Ustadz Zakaria.

Untuk diketahui, Indonesia memegang keketuan ASEAN 2023 sejak 1 Januari 2023 – 31 Desember 2023.

Adapun tema tahun ini adalah “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.

*

Labuan Bajo – Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit ke-42 tahun 2023. Perhelatan yang akan dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), 9-11 Mei 2023, mendapat dukungan dari sejumlah kalangan tidak terkecuali dari kalangan jurnalis.

Salah satu dukungan disampaikan oleh jurnalis Jurnalflores.com, Gecio Viana, menurutnya penyelenggaraan KTT ASEAN Summit di Labuan Bajo ini dapat meningkatkan sektor pariwisata dan industri kreatif serta memperbaiki ekonomi pasca Covid-19 khususnya di kawasan Labuan Bajo.

“KTT ASEAN Summit di Labuan Bajo diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata dan industri kreatif pasca Covid-19,” ujar Gecio.

Sebelumnya, wartawan TVRI, Alexander Hatol mengatakan event – event internasional seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan di Labuan Bajo guna meningkatkan UMKM masyarakat yang akan dilibatkan dalam kegiatan nasional maupun internasional.

“Agar event-event internasional bisa terus dilaksanakan di Labuan Bajo guna meningkatkan UMKM masyarakat yang akan dilibatkan dalam kegiatan internasional maupun nasional,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Perhimpunan Wartawan Manggarai Barat, Maselun Pahun. Pihaknya berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah memilih Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT ASEAN. Perhelatan ini diharapkan menjadi peluang untuk membangkitkan UMKM yang ada di Kabupaten Manggarai Barat.

“Terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang sudah memilih Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT ASEAN. Semoga ini menjadi peluang untuk membangkitkan UMKM di Manggarai Barat,” ujar Maselun.

Jakarta — Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Prof. Dr Nunung Nuryartono optimistis Pemerintah akan sukses menyelenggarakan Konferesi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Kesuksesan penyelenggaraan itu pun akan berdampak secara ekonomi.

Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023 dengan tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth itu menunjukan bahwa ASEAN menjadi satu kawasan ekonomi yang dapat mendorong perekonomian.

“Secara keseluruhan 8% penduduk dunia populasi negara Asean menjadi suatu market yang menarik bagi produk- produk yang dihasilkan dan mendorong perekonomian dunia,” jelas Prof. Dr Nunung Nuryartono ketika dihubungi media.

Dengan dipilihnya Indonesia, dirinya juga mengatakan bahwa ini menjadi daya jual investasi di Indonesia makin tinggi.

“Kesuksesan Indonesia dapat memimpin ASEAN, bisa dilihat dari kesuksesan saat G20, dengan membawa kawasan ASEAN stabil jadi pusat pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Labuan Bajo yang dipilih menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023, akan menjadi corong investasi baru di dunia pariwisata di Indonesia.

“Dengan dipilih Labuan Bajo bahwa Indonesia memiliki banyak destinasi wisata. Ini membuka mata dunia bahwa banyak destinasi di Indonesia yang memiliki kawasan khusus untuk didorong menjadi pusat investasi di Indonesia,” tutupnya.

Senada dengan Prof Nunung, Pakar Hubungan Internasional (HI) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Randy Wirasta Nandyatama, Ph.D. bahkan meyakini momentum ini akan mengembalikan sentralitas Asean.

“Posisi keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN ini menjadi upaya mengembalikan sentralitas perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara untuk kembali menjadi forum penyelesaian masalah regional,” ungkapnya.

*

Jakarta – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan menjadi prioritas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023, melalui Forum ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023. Acara tersebut akan dikawal oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menjelaskan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara akan hadir pada KTT ASEAN ke – 42 di Labuan Bajo, NTT. Menurutnya, dalam acara yang digelar pada 9-11 Mei 2023 itu akan berlangsung dialog para Pemimpin ASEAN dengan kalangan swasta.

“Dialog antara pemerintah dan pengusaha se-Asia Tenggara sangat penting untuk sektor pariwisata dan UMKM Indonesia. Apalagi Labuan Bajo merupakan satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Indonesia,” katanya

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua KADIN itu menambahkan bahwa Pemerintah juga telah memberikan pelatihan kepada UMKM di Labuan Bajo untuk dapat terus memasarkan produknya.

“Pemerintah juga telah melatih 112 UMKM Labuan Bajo dalam melakukan pemasaran digital serta pemasaran desa wisata. UMKM ini tersebar di beberapa kabupaten, salah satunya Manggarai Barat,” tuturnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) memfasilitasi pelatihan UMKM guna mendukung kesiapan para pelaku usaha dalam menyambut penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada Mei 2023.

“Pelatihan UMKM untuk pengembangan pariwisata memiliki beberapa outcome, yakni bentuk sinergi dan kolaborasi antar instansi, lembaga, komunitas, pelaku usaha khususnya di Labuan Bajo untuk akselerasi kebangkitan UMKM dan bagian dari kesiapan UMKM untuk berpartisipasi dalam ASEAN Summit,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun.

Menurutnya, UMKM memiliki peran strategis, baik dalam bentuk promosi produk lokal maupun penyerapan tenaga kerja.

“Atas dasar itu, BI melakukan pelatihan pemasaran digital UMKM dan pemasaran desa wisata bagi 112 UMKM yang tersebar di beberapa kabupaten, salah satunya Manggarai Barat,” ungkapnya.

Donny juga mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi semua pihak agar UMKM bisa naik kelas dan menjadi tuan rumah di daerah sendiri. Pelatihan UMKM untuk pengembangan pariwisata tersebut telah dilakukan selama dua hari, yaitu 15-16 Maret 2023 di Kawasan Gua Batu Cermin Labuan Bajo.

Ia berharap para pelaku UMKM, baik yang mengikuti pelatihan secara daring maupun luring bisa mendapatkan banyak ilmu dari para instruktur pelatihan. Dengan demikian mereka bisa menyiapkan produk yang berkualitas untuk dipamerkan dalam KTT ASEAN di Labuan Bajo. []