suaratimur.id – Sebuah bentuk keterbatasan nalar dan kegagalan dalam menyerap fakta sejarah secara menyeluruh kali ini dipertontonkan oleh Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Ones Suhuniap, yang membahas tentang proses bergabungnya Papua ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lalu pada ujungnya menuntut diselenggarakannya referendum di Papua.

Disampaikan bahwa pengalihan administrasi pemerintahan wilayah Papua dari Otoritas Eksekutif Sementara PBB, yakni UNTEA, kepada Indonesia pada 1 Mei 1963 disertai mandat mengadakan Hak Penentuan Nasib Sendiri sesuai ketentuan Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1514 (XV) tentang Deklarasi tentang Pemberian Kemerdekaan kepada Negara dan Rakyat Jajahan. Hal itu juga tertuang dalam Perjanjian New York 15 Agustus 1952.

Namun menurutnya, penyelenggaraan Penentuan Pendapat Rakyat atau Pepera pada tahun 1969 tidak sesuai aturan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 (XV) maupun Perjanjian New York 1962. Ia menuding Pepera 1969 tidak demokratis serta cacat hukum dan moral.

Selain itu, Suhuniap menolak dalil yang menyatakan hasil Pepera 1969 telah diadopsi Resolusi Majelis Umum PBB 2504, dan juga menolak Perjanjian Roma 30 September 1962. Maka dari itu, diutarakannya bahwa KNPB menilai Indonesia belum memenuhi kewajiban untuk memberikan Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi Bangsa Papua sehingga referendum ulang harus digelar.

Memahami Sejarah Integrasi Papua ke dalam NKRI

Bergabungnya Papua ke dalam bingkai NKRI adalah sesuatu hal yang sudah final. Bangsa ini, bahkan dunia internasional, sudah sepakat dan mengakui bahwa Papua mutlak bagian integral dari Indonesia. Terlebih, proses act of free choice yang dilakukan pada tahun 1969 adalah proses yang sah karena telah memperhatikan berbagai prinsip internasional.

Tertulis dalam catatan resmi sejarah, pada 1 April 1968, Dr. Fernando Ortiz Sanz ditunjuk sebagai wakil PBB atau UN Representative for West Irian (UNRWI). Ortiz kemudian tiba di Indonesia pada tanggl 12 Agustus 1968 dan melakukan perjalan bersama ketiga stafnya selama 10 hari, lalu tiba di tanah Papua pada tanggal 23 Agustus 1968. Proses terus berjalan hingga akhirnya pada 30 Mei 1969, UNRWI menerima jadwal pelaksanaan Pepera.

Proses Pepera ini berjalan semenjak tanggal 14 Juli 1969 di Merauke, kemudian dilanjutkan pada tangga 17 Juli 1969 di Wamena, 19 Juli 1969 di Nabire, 23 Juli 1969 di Fak-fak, 26 Juli 1969 di Sorong, 29 Juli 1969 di Manokwari, 31 Juli di Biak, dan selesai di Jayapura pada tanggal 4 Agustus 1969.

Mayoritas wakil yang hadir memilih bersatu dengan NKRI. Pelaksanaan Pepera turut disaksikan utusan dari PBB, utusan dari Australia, serta utusan dari Belanda. Pemerintah Indonesia dengan PBB telah sepakat untuk menggunakan sistem perwakilan bukan sistem one man one vote saat Pepera mengingat adanya kendala secara geografis dan demografis. Sistem perwakilan itu sendiri juga merupakan wujud dari demokrasi. Dalam budaya Papua sendiri, apabila tokoh adat setempat memilih pilihannya maka pilihan ketua adat akan diikuti oleh masyarakatnya.

Hasil Pepera kemudian diserahkan kepada Ortiz Sanz yang kemudian pada 18 Agustus 1969 meninggalkan Indonesia dan menyampaikan laporannya di sidang umum PBB pada tanggal 6 November 1969. Selanjutnya, pada 19 November 1969, resolusi tentang pelaksanaan Pepera di Papua yang dibahas di dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-24 diterima dengan dukungan oleh 84 negara tanpa ada penolakan dari negara lainnya. Pihak Belanda sendiri menunjukkan sikap menghormati keputusan rakyat Papua. Hasilnya, PBB menyatakan bahwa Papua menjadi bagian dari Republik Indonesia dan dihapus dari daftar dekolonisasi PBB dengan disahkannya Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2504.

Papua-NKRI Tak Bisa Diganggu Gugat

Papua sah bagian dari NKRI dan tidak bisa diganggu gugat. Resolusi PBB Nomor 2504 sudah final dan mengikat. Dengan demikian, keinginan untuk dilakukannya referendum di Papua menjadi hal yang absurd serta tidak relevan lagi dengan kondisi-kondisi hukum internasional dan juga nasional.

Menko Polhukam Mahfud MD pun pernah berbicara tentang hubungan Papua dengan NKRI yang sudah final. Mahfud menegaskan hubungan Papua dengan NKRI tidak bisa diganggu gugat dan akan dipertahankan dengan segala biaya yang diperlukan, mulai dari sosial, politik, hingga anggaran keuangan.

Selain itu, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menegaskan bahwa dalam perspektif hukum internasional tidak ada preseden dimana resolusi Majelis Umum PBB dibatalkan. Bahkan bila dicermati ketentuan dalam Piagam PBB atau Statuta Mahkamah Internasional, tidak ada mekanisme yang mengatur tentang pengujian atas produk hukum yang dikeluarkan oleh organ-organ dalam PBB, termasuk resolusi Majelis Umum.

Rakyat Papua Tak Perlu Lagi Bicarakan Referendum

Banyaknya dinamika persoalan yang terjadi di Papua saat ini akibat berbagai cara pola berpikir masyarakatnya, turut mendapat perhatian khusus dari Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey. Ditegaskannya bahwa Papua sudah final dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, pihaknya mengajak kepada semua orang Papua untuk membangun narasi positif tentang Papua dan tidak perlu lagi berbicara merdeka atau referendum dan sebagainya.

Menurutnya, orang Papua harus bangkit untuk menatap masa depan yang lebih baik dan lebih maju. Hal ini penting agar ada manfaat dan dampak untuk sebuah kemajuan bagi Orang asli Papua (OAP) di masa yang akan datang. Sebab, kalau orang Papua terus berada pada narasi yang negatif, maka itu akan mematikan semua energi dan pikiran positif untuk berkembang.

Pekey kemudian mengajak seluruh masyarakat Papua untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI di Tanah Papua. Dikatakannya juga, anak-anak generasi muda Papua atau semua orang Papua tidak boleh menyerah, tetapi justru harus memperkuat persatuan dan kesatuan untuk melakukan percepatan pembangunan Papua. Terlebih, telah ada kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk percepatan pembangunan di Papua melalui Otonomi Khusus (Otsus), baik dari aspek regulasi, aspek keuangan, maupun kewenangan. Tujuannnya adalah untuk mensejahteraakan masyarakat di wilayah atau daerah masing-masing dengan berbagai kebijakan pembangunan, keberpihakkan, serta pemberdayaan dan proteksi bagi OAP.

Kita semua pastinya menginginkan kemajuan di Papua sehingga seluruh masyarakatnya pun bisa merasakan kesejahteraan dan kenyamanan hidup. Untuk itu, di masa ini, di era kepemerintahan yang telah sangat memerhatikan kondisi ujung timur Indonesia, sudah saatnya kita meninggalkan perdebatan usang tentang referendum Papua. Apalagi, proses act of free choice melalui Pepera pada tahun 1969 berjalan dengan demokratis serta sesuai dengan hukum dan moral yang berlaku. Dengan demikian, Indonesia sejatinya sukses memenuhi kewajiban untuk memberikan Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi rakyat Papua, dan memperoleh hasil yang menyatakan Papua mutlak bagian integral dari NKRI secara sah, legal, dan juga final.

_
Eri Wenda
(Ketua INSAN Papua)

Oleh : Clara Diah Wulandari )*

TNI, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri terus bersinergi dalam hal mengamankan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo. TNI, BIN dan Polri telah berkomitmen untuk mengamankan event KTT ASEAN, mereka diterjunkan untuk mengamankan rangkaian acara KTT ASEAN. Harapannya dalam keberlangsungan acara tersebut, mampu memperkecil kemungkinan aktivitas kejahatan seperti penculikan ataupun teror.

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, S.E., M.M mengatakan agar personel yang tergabung dalam Satgas Pengamanan (Pam) untuk memaksimalkan keamanan wilayah yang diberikan kepada para pejabat VVIP beserta delegasi yang hadir dalam KTT ASEAN di Labuan Bajo. 

Kerjasama oleh TNI, Polri dan BIN sebelumnya juga sukses mengamankan berbagai acara berstandar internasional seperti IPU dan KTT G20 di Bali. Karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT, berlangsung dengan naman dan lancar, sehingga memberikan kesan positif kepada para tamu delegasi.

Menurut Pangdam, lantai pengamanan dan evakuasi yang akan dilaksanakan adalah yang terbaik dan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, sebab suksesnya pengamanan KTT Asean Summit ke 42 ini merupakan kewajiban satuan tugas kewilayahan, sekaligus sebagai cermin bangsa Indonesia di mata dunia. 

Pengamanan dalam KTT ASEAN 2023 memang mempedomani kesuksesan pengamanan KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu. Seperti yang dikatakan Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho bahwa persiapan dan segala pengamanan yang dilakukan saat ini dalam rangka menyambut KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, mempedomani success story pengamanan G20.

Sebelumnya, Kapolri juga sempat menyampaikan amanat kepada jajaran bahwa ada beberapa agenda nasional dan internasional yang membutuhkan pengamanan ekstra agar dapat berjalan aman, lancar dan terkendali, tidak lain untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia internasional.

Sementara itu, Kapolda NTT Irjen Pol Johnny Asadoma mengatakan bahwa untuk mengamankan perairan, Mabes Polri memberikan dua unit kapal patroli tipe C1, yang diberi nama KP Pulo Pomana dan KP Pulo Padar, kepada Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam rangka mendukung dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Kapal juga akan ditempatkan di Labuan Bajo untuk Pengamanan ASEAN Summit, membantu TNI mengamankan para kepala negara yang hadir di Labuan Bajo.

Pengamanan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo ini, dilakukan oleh TNI dan Polri bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN).

Badan Intelijen Negara (BIN) juga memastikan pengamanan kawasan-kawasan yang menjadi venue utama dan sekitarnya untuk penyelenggaraan KTT ASEAN ini. Selain itu, BIN juga turut mengantisipasi sejumlah ancaman teror dan gangguan lainnya, agar ASEAN Summit dapat berjalan dengan aman dan lancar. 

Event internasional ASEAN Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN menjadi fokus korps Bhayangkara. Hal tersebut dikatakan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Memang, pengalaman saat KKT G20 bisa menjadi rujukan pola dan aspek pengamaan, namun para personel pengaman tidak boleh lengah. Tingkat kewaspadaan harus tinggi karena acara skala internasional ini secara langsung mempertaruhkan kualitas Indoenesia di mata dunia.

Seluruh jajaran, baik dari BIN, TNI maupun Polri memastikan tetap siaga di semua aspek mulai persiapan hingga pelaksanaannya agar bisa berjalan baik tanpa hambatan.

KTT ASEAN (Association of South East Asian Nations) diadakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023. Kemudian pada September di Jakarta. Indonesia sudah beberapa kali ditunjuk sebagai tuan rumah, yakni pada tahun 1976, 1996, 2003 dan 2011. 

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN dalam hubungannya terhadap pengembangan ekonomi dan budaya antar negara-negara Asia Tenggara. Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 41 kali KTT resmi, 4 KTT tidak resmi, dan 1 KTT Luar Biasa.

Dalam KTT ASEAN akan membahas hubungan antar negara anggota ASEAN dan ASEAN dengan negara-negara lain, terutama di bidang ekonomi. Hal ini amat baik karena ASEAN dipandang sebagai wilayah yang potensial dan walau rata-rata masih negara berkembang, tetapi perekonomiannya baik dan tidak terkena efek resesi global.

Tema ASEAN 2023 mengandung dua elemen besar. Elemen pertama, ASEAN Matters. Dengan keketuaannya, Indonesia akan memastikan ASEAN terus menunjukkan relevansinya di Asia Tenggara dan dunia. Sedangkan Epicentrum of Growth bermakna bahwa kedudukan ASEAN sebagai sentral pertumbuhan ekonomi di kawasan dapat terus bertumbuh lebih tinggi di antara negara-negara lainnya di luar ASEAN. 

Pelaksanaan KTT ASEAN sangatlah penting, karena membawa kepentingan banyak pihak, bukan hanya bagi rakyat Indonesia tapi juga bagi rakyat ASEAN maupun internasional. KTT ASEAN juga merupakan momentum menunjukkan ketangguhan ekonomi Indonesia yang mampu menghadapi banyak tantangan global. 

Oleh sebab itu, Sinergi TNI, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri diharapkan terus terjalin dalam mengamankan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, sehingga event ini bisa sukses terselenggara. []

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara

Jakarta – Dalam rangka menunjang kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 9-11 Mei 2023, PLN telah menyiapkan 108 charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Upaya ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sekitar 375 unit kendaraan listrik yang disiapkan untuk delegasi, pengamanan maupun operasional dalam KTT ASEAN 2023 tersebut.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan PLN siap mendukung penuh penggunaan kendaraan listrik dalam gelaran KTT ASEAN. Menurutnya, langkah ini menunjukkan kesiapan Indonesia dalam melakukan transisi energi.

“Ini kesekian kalinya Indonesia menjalankan kepemimpinan internasional, setelah sebelumnya di tahun 2022 memegang kepemimpinan di G20. Pada gelaran tersebut, Indonesia sukses menunjukkan kepemimpinan yang sangat kokoh dan menjadi tuan rumah yang baik. Ini kita tunjukkan kembali di gelaran KTT ASEAN 2023,” ucap Darmawan.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) telah meresmikan Flores Control Center untuk memastikan sistem monitoring pasokan listrik di Labuan Bajo berjalan baik.

“Hadirnya Control Center ini tentu akan membuat listrik di pulau Flores semakin andal, sehingga sangat siap untuk gelaran KTT ASEAN,” ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, I Gede Agung Sindu Putra.

Dalam Flores Control Center terdapat Regional Control Center (RCC) Flores dan Distribution Control Centre (DCC) Maumere yang merupakan pusat kontrol penyaluran listrik sistem Flores dari Labuan Bajo sampai dengan Maumere dan pusat kontrol distribusi listrik Pulau Flores.

“Tidak hanya untuk gelaran KTT ASEAN, dengan sistem yang andal ini kami (PLN) optimis akan membantu meningkatkan produktivitas masyarakat,” lanjut Sindu.

Sindu menambahkan, kesiapan Flores hadapi KTT ASEAN juga didukung beberapa jenis pembangkit antara lain pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar di Labuan Bajo sampai Maumere. Disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt (kV) dan 150 kV serta jaringan distribusi 20 kV.

Adapun RCC Flores saat ini kata Sindu mengoperasikan 9 Gardu Induk (GI) 70 kV dan 2 GI 150 kV, dan transmisi SUTT 70 kV sepanjang 819,474 kilo meter sirkuit (kms) yang terdiri dari 1.250 unit tower, dan SUTT 150 kV sepanjang 51,780 kms dan sebanyak 77 tower yang sudah dibangun dari Labuan Bajo sampai dengan Maumere.

“Dengan demikian fasilitas RCC dan DCC menjadi pengontrol dan pengawasan seluruh sistem kelistrikan Pulau Flores selama 24 jam, di mana sumber energi listrik dari pusat pembangkit listrik di Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Ropa, Maumere, Larantuka dan sekitarnya,” pungkas Sindu.

*

                                                     Oleh : Ashila Salsabila )*

Serah terima keketuaan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia telah dilakukan pada KTT ASEAN di Phnom Penh bulan November 2022 lalu. Periode keketuaan Indonesia di ASEAN sendiri dimulai sejak 1 Januari 2023 dan akan berlangsung selama setahun sampai dengan 31 Desember 2023.

Maka, Indonesia resmi menjabat sebagai ketua ASEAN untuk tahun 2023. Presiden Jokowi menyampaikan optimis bahwa ASEAN akan tetap relevan serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang penting di kawasan. Menurutnya, ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, bagi kawasan, dan bagi dunia.

Sebagai salah satu negara pendiri ASEAN dan negara terbesar di ASEAN, banyak pihak menyandarkan harapan pada Indonesia untuk dapat melakukan berbagai terobosan dan inovasi dalam menghadapi berbagai permasalahan dunia yang juga dihadapi kawasan.

Indonesia bertekad mengarahkan kerja sama ASEAN tahun 2023 untuk melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam merespon tantangan kawasan dan global, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, untuk kemakmuran rakyat di Asia Tenggara.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyebutkan tema dari ASEAN 2023 adalah “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.” Tema tersebut terdiri dari dua elemen besar yaitu ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth.

Retno Marsudi mengatakan elemen pertama adalah ASEAN Matters. Bagaimana Indonesia dengan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN itu relevan dan penting tidak saja bagi rakyat Indonesia, tetapi juga bagi rakyat ASEAN dan beyond. Jadi beyond-nya itu ada di luar ASEAN.

Ditambahkannya bahwa untuk elemen kedua, ASEAN sebagai pusat pertumbuhan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN selalu bertumbuh lebih tinggi dibandingkan negara lain di luar ASEAN.

Jika melihat sejarah ASEAN itu selalu terkait dengan masalah ekonomi dan hampir semua waktu itu menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN selalu lebih tinggi dari dunia. Untuk proyeksi 2023 misalnya proyeksi pertumbuhan ASEAN oleh ADB itu 4,7%, sementara oleh World Bank proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi dunia adalah 1,7%.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN 3023 diharapkan dapat menjadi momentum untuk menunjukan ketangguhan ekonomi Indonesia. Dengan begitu, bisa memikat investor asing untuk berinvestasi.

Menurutnya, penyelenggaraan KTT ASEAN bisa mendorong perekonomian nasional di berbagai kota yang menjadi penyelenggaraan side events. Airlangga meminta semua pihbak bisa bersinergi memberi kontribusi terbaik dalam acara KTT ASEAN 2023.

Untuk diketahui, “Digital economy kembali diangkat menjadi salah satu dari tiga pilar Keketuaan Indonesia di ASEAN di samping recovery, rebuilding, dan sustainability dengan harapan mempercepat transformasi digital yang inklusif guna mengurangi kesenjangan digital di Kawasan.

Pada 2022, Indonesia sudah menjadi pemain utama di digital ASEAN. Sebab, 40% dari total transaksi ASEAN berasal dari ASEAN. Nilai ekonomi digital di 2025 diprediksi mencapai USD130 miliar dan akan terus meningkat di sekitar USD300 miliar pada 2030.

Melihat hal itu, Presiden Joko Widodo membawa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN Summit 2023 semakin berbeda dan naik level ke lebih tinggi. Penyelenggaraan KTT ASEAN di Labuan Bajo sekaligus bertujuan untuk mempromosikan kawasan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) tersebut.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan Australia memberikan dukungan kepada Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN 2023. Sebelumnya, Australia juga turut mendukung pembahasan agenda transisi keuangan dalam diskusi di Sustainable Finance Working Group (SFWG) G20. Dengan demikian, kedua negara sepakat akan mempererat hubungan bilateral Kementrian Keuangan (Kemenkeu) Indonesia dan Australia yang selama ini memang sudah terjalin dengan baik.

Kemantapan Indonesia dalam menyelenggarakan perhelatan akbar ini sudah sangat matang mulai dari berbagai sektor, persiapan matang dalam sektor keamanan juga telah diwujudkan oleh Kepolisian Republik Indonesia.

Kapolri Listyo Sigit mengungkapkan mengerahkan Korps Brigade Mobile (Korbrimob) Polri, sebagai pasukan yang mendapatkan tugas menghadapi potensi eskalasi yang memiliki ancaman kadar tinggi, sebagai strategi pengamanan. Sebab, personel Brimob telah siaga atas segala sesuatunya dengan baik dan matang dalam menghadapi segala bentuk potensi maupun ancaman yang sewaktu-waktu bisa terjadi saat KTT ASEAN.

Menurutnya, ASEAN Summit juga harus dilaksanakan pengamanan dengan baik. Dengan berkaca pengamanan pada saat  melaksanakan pengamanan KTT G-20.

Beragam manfaat pasti dirasakan masyarakat Labuan Bajo bahkan masyarakat NTT pada umumnya, dengan diselenggarakannya acara KTT ini. Seperti Tokoh Muda Katolik, sekaligus Tenaga Pengajar di Labuan Bajo, Ani Ogor yang menyatakan sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena telah mempercayakan Labuan Bajo sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42. 

Semoga dengan adanya kegiatan KTT ASEAN tersebut dapat meningkatkan sektor pariwsata dan industri kreatif, dan mendorong agar para pelaku UMKM dapat lebih berdaya saing. 

Selain itu, insan Jurnalis Jurnalflores.com, Gecio Viana menyatakan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden RI, Jokowi yang memilih Kota Labuan Bajo sebagai venue KTT ASEAN ini dan berharap momen ini dapat meningkatkan pariwisata dan industri kreatif serta mendorong para pelaku UMKM berdaya saing. Tak hanya itu, harapan semoga dapat memenuhi ekspektasi publik pun semoga terwujud bahwa setelah pandemi Covid-19, kita bisa bangkit bersama dan berbagi semangat bersama.

Tokoh Masyarakat Adat Terlaing, Hendrikus Jempo menegaskan bahwa tidak semua daerah dipercayakan menjadi lokasi terlaksananya event berskala internasional ini. Dan Labuan Bajo memiliki daya tarik tersendiri sehingga dipilih menjadi lokasi ASEAN Summit. Karena itu, masyarakat perlu terus mendukung pelaksanaan KTT ASEAN, untuk bergandengan tangan mendukung pelaksanaan ASEAN Summit di Labuan Bajo.

Kita berharap Keketuaan ASEAN 2023 ini tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai agenda setter, namun juga menjadikan Indonesia sebagai decision maker dan implementor dari kebijakan dan keputusan yang diambil dari KTT ASEAN.

)* Penulis adalah Mahasiswa Hukum Universitas Budi Luhur

Oleh : Tyas Permata Wiyana )*

Generasi muda memiliki andil penting untuk terus mendukung keketuaan Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Summit 2023. Generasi muda merupakan kunci untuk mengisi society 5.0 sehingga harus bisa menyiapkan diri menjadi SDM yang layak dan memiliki kualitas hebat dalam menghadapi bonus demografi pada 2045.

Pada tahun 2023 ini, Indonesia kembali secara resmi menjadi Chairman ASEAN. Dalam kesempatan kali ini, Indonesia sendiri mengusung tema besar yakni ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’, yang mana bermakna bahwa bangsa ini sangat menginginkan supaya ASEAN bisa menjadi tetap penting dan juga relevan bagi seluruh masyarakat di dunia

Indonesia sendiri telah berperan menjadi Ketua ASEAN sebanyak tiga kali (1976, 2003, 2011) dan menghasilkan capaian yang terbukti dapat mendorong kemajuan negara ASEAN.

Tepat pada tahun ini, yakni pada 2023, Indonesia didapuk secara resmi untuk memegang kembali posisi keketuaan ASEAN. Pada tahun 2023 ini, Indonesia  mengusung tema besar yakni ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’, yang  bermakna bahwa bangsa ini sangat menginginkan supaya ASEAN bisa  tetapmenjadi penting dan juga relevan bagi seluruh masyarakat di dunia.

Bukan tanpa alasan mengapa tema besar tersebut diambil dan digunakan oleh Indonesia. Pasalnya bangsa ini memiliki komitmen dan tekad yang sangat kuat untuk bisa terus membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peranan sangat penting, baik itu bagi negara kawasan maupun bagi dunia. Entah itu memiliki peranan sentral sebagai motor perdamaian ataupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga sangat berkeinginan untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

Seluruh tujuan besar tersebut tidak akan bisa berhasil apabila tidak mendapatkan dukungan dari banyak pihak, khususnya dari para generasi muda yang memiliki peranan sangat penting, terutama dalam mengisi society 5.0.

Mengenai hal tersebut, Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono menjelaskan bahwa terdapat urgensi akan sumber daya manusia (SDM) unggul dalam menghadapi bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2045 mendatang. Untuk bisa mengisi adanya bonus demografi tersebut, maka para generasi muda harus memiliki kualitas dengan banyak keterampilan yang memang dibutuhkan.

Eddy menekankan bahwa peran generasi muda Indonesia sangat penting dalam mewujudkan Bonus Demografi Indonesia 2045. Hal tersebut mencakup pembangunan SDM Utama, bonus demografi, literasi digital, inovasi kerja, jaga ruang digital dengan optimisme, perangi hoaks jelang Pemilu, memanfaatkan kemajuan digital start-up, hingga prestasi kancah internasional. 

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mendorong mahasiswa ikut  berperan dalam  pengembangan  ekonomi  digital nasional melalui  inovasi dan   kolaborasi antarnegara,   termasuk   di kawasan ASEAN.  Terlebih, saat   ini, pertumbuhan ekonomi digital nasional dinilai sangat pesat.

Generasi muda ASEAN  harus  berani  mengambil  peran  dalam  memimpin perubahan  demi  kemajuan  ekonomi  ASEAN,  khususnya  dalam  percepatan  transformasi  digital. Adanya sebuah transformasi digital memang menjadi hal yang sangat wajib untuk dilakukan oleh negara-negara anggota ASEAN. Pasalnya, jika memang ingin terus mampu bersaing dan tidak ketinggalan dengan negara lain, maka negara di ASEAN juga harus mampu bersaing untuk mengadopsi kemajuan teknologi dalam dunia digital yang berkembang dengan pesat seperti sekarang ini.

Dengan seluruh perkembangan tersebut, Wamendag mendorong generasi muda untuk memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang ada untuk  turut  berpartisipasi  memajukan sektor   ekonomi   digital   nasional. Kementerian   Perdagangan akan   terus   mendorong serta mendukung terwujudnya ekosistem ekonomi digital yang solid.

Dirinya sangat berharap supaya para generasi muda di Indonesia bisa benar-benar memanfaatkan seluruh kesempatan dengan sebaik mungkin dengan cerdas dan juga kreatif. Maka, apabila hal tersebut telah dilakukan, akan memberikan kontribusi yang nyata dan juga mampu menjadikan Indonesia sebagai pemain ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Indonesia memang sudah berkali-kali terpilih menduduki keketuaan pada ASEAN Summit 2023. Demi mendukung seluruh kelancaran kegiatan tersebut, tentunya tidak akan berhasil apabila tidak mendapatkan dukungan dari banyak pihak, termasuk yang menjadi sangat penting adalah dukungan daripara generasi muda.

)* Penulis adalah kontributor Persada Institute

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN atau ASEAN Summit 2023, diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Keketuaan Indonesia pada sejumlah event internasional, termasuk KTT ASEAN tahun ini, merupakan momentum untuk menunjukkan ketangguhan ekonomi Indonesia.

ASEAN (Association of South East Asia Nations) didirikan tanggal 8 Agustus 1967 di Thailand. Terdapat lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Hingga tahun 2022, anggota ASEAN bertambah enam negara lainnya, yaitu Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste, sehingga menjadi total sebelas negara anggota. 

Indonesia mendapatkan mandat sebagai keketuaan ASEAN tahun 2023 sehingga menjadi tuan rumah KTT ASEAN, yang tahun ini diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Selain di Labuan Bajo, KTT ASEAN juga akan diselenggarakan di Jakarta pada September 2023.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia mengusung tema besar “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Hal tersebut sekaligus meresonansi atau mendengungkan Kembali keberhasilan Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 lalu.

Sebagaimana diketahui, keberhasilan Presidensi G20 di tengah berbagai situasi tantangan global telah mendapatkan apresiasi dan kepercayaan dari banyak negara, dimana Pemerintah juga terus mendorong ASEAN menjadi kawasan yang stabil dan damai untuk menjadi jangkar stabilitas perekonomian global.

Indonesia memang telah siap menyambut gelaran ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Sebagai tuan rumah KTT ASEAN ke-42 ini, Indonesia mengusung tema besar “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyebutkan bahwa, tema dari ASEAN 2023 tersebut terdiri dari dua elemen besar yaitu ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth. Elemen pertama adalah ASEAN Matters, yakni bagaimana Indonesia dengan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN itu relevan dan penting tidak saja bagi rakyat Indonesia, tetapi juga bagi rakyat ASEAN, bahkan bagi rakyat di luar ASEAN.

Sedangkan pada Elemen kedua, yaitu Epicentrum of Growth, yakni ASEAN sebagai pusat pertumbuhan menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN selalu bertumbuh lebih tinggi dibandingkan negara lain di luar ASEAN.

Untuk diketahui, dalam KTT ASEAN ke-41 di Kamboja pada 13 November 2022 lalu, Indonesia mendapatkan mandat untuk memegang Chairmanship ASEAN 2023. Dengan demikian juga, maka di tahun 2023 ini, Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023.

Indonesia memang sudah mendapat banyak kepercayaan dari dunia internasional dalam menyelenggarakan event-event berstandar global. Indonesia sendiri telah empat kali memegang keketuaan ASEAN, yaitu di tahun 1976, 1996, 2003, dan terakhir di tahun 2011. Tahun 2023 ini, merupakan kali ke 5 Indonesia menjadi navigator ASEAN.

Pada sebuah kesempatan, Presiden Joko Widodo menyatakan optimis bahwa ASEAN akan tetap relevan serta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang penting di kawasan.

Indonesia bertekad mengarahkan kerja sama ASEAN tahun 2023 untuk melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam merespons tantangan kawasan dan global, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, untuk kemakmuran rakyat di Asia Tenggara.

Indonesia diyakini mampu untuk akan memfasilitasi berbagai terobosan sebagai solusi dalam mengatasi tantangan dunia yang juga dihadapi oleh Kawasan Asia Tenggara. Kepercayaan dan dukungan berbagai pihak terhadap keketuaan Indonesia tidak terlepas dari strategi diplomasi Indonesia serta kepemimpinan yang kuat dalam ASEAN.

Momentum KTT ASEAN juga menjadi salah satu forum untuk menunjukkan tentang bagaimana kondisi resiliensi perekonomian nasional. Berdasarkan data World Economy Forum 2023, hampir dua pertiga dari kondisi perekonomian yang disurvei akan memasuki kondisi resesi. Sementara itu, posisi Indonesia saat ini dapat dikatakan cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,2 persen pada 2022 dan diperkirakan mencapai 5,0 persen di 2023.

Terkait hal itu, Managing Director & Chief Economist DBS Group Taimur Baig dalam Asian Insights Forum 2023 menyampaikan bahwa Indonesia dapat bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini dapat dilihat dari keunggulan Indonesia yang tidak terlalu bergantung pada sistem ekonomi global. Keunggulan perekonomian nasional ini diharapkan menjadi daya tarik bagi investor untuk membenamkan modalnya di Indonesia.

Tidak hanya itu, Indonesia memiliki posisi yang cukup strategis berkat dipercayakan menjadi ketua dan tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ASEAN/ASEAN Summit) 2023 dengan sebelumnya menjadi tuan rumah G20.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi memang memutuskan pelaksanaan KTT ASEAN Summit 2023 dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, (NTT), salah satunya adalah sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk memulihkan industri pariwisata di Indonesia bagian Timur pasca diterpa pandemi Covid-19.

Pemerintah juga menginginkan agar Labuan Bajo dan wilayah sekitarnya dapat dikenal oleh para delegasi KTT ASEAN 2023. Hal ini dikarenakan masih banyak daerah-daerah wisata lain di Indonesia yang sangat potensial. Adapun secara khusus, kegiatan KTT ASEAN dilaksanakan di Hotel Meruorah dan Ayana Komodo Resort.

Warga Labuan Bajo pun turut bersemangat dan sangat antusias karena baru pertama kali KTT ASEAN diadakan di daerahnya. Masyarakat menyambut gembira karena adanya peningkatan pembangunan infrastruktur dan kegiatan perekonomian.

Keketuaan Indonesia dalam ASEAN ini, sekaligus merupakan sebuah peluang yang penting untukmenunjukkan peran Indonesia dalam memperkuat kapasitas dan kapabilitas kelembagaan ASEAN. Selain itu, KTT ASEAN 2023 ini merupakan sebuah momen yang tepat menunjukkan kepada mata publik internasional tentang ketangguhan ekonomi Indonesia. []

Penulis: Rini Winda A. (Kontributor senior / Pengamat ekonomi sosial)

NTT — Executive Chef untuk KTT ASEAN 2023, Arnold Poernomo mendukung penuh pelaksanaan event internasional tersebut.

Dirinya berharap semoga pelaksanaan ASEAN Summit mampu berjalan dengan baik dan seluruh delegasi bisa menikmati keindahan Tanah Air.

“Harapan saya untuk KTT ASEAN pastinya aman, lancar, semua delegasi, semua pemimpin bisa merasa senang dan bisa menikmati keindahan Indonesia, terutama di Labuan Bajo ini,” ucapnya.

Lebih lanjut, Juri di MasterChef Indonesia tersebut juga mengimbau supaya masyarakat di Indonesia wajib mengunjungi Labuan Bajo.

“Untuk orang Indonesia sendiri, Labuan Bajo wajib dikunjungi, diramaikan, dinikmati, sukses buat Indonesia,” imbaunya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Angkutan Wisata Darat Labuan Bajo, Jhon Dacosta turut mendukung KTT ASEAN dan mengapresiasi upaya Pemerintah RI selama ini dalam persiapan penyelenggaraan serta telah memilih Labuan Bajo sebagai venue.

“Kami sepakat dan sangat mendukung penuh penyelenggaraan ASEAN Summit di Labuan Bajo, dan kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Pusat telah memilih Labuan Bajo sebagai tempat penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42,” katanya.

Dirinya berharap agar event pertemuan para kepala negara di negara-negara ASEAN tersebut bisa berjalan dengan aman dan lancar.

“Semoga berjalan dengan aman, lancar dan damai,” harapnya.

Di sisi lain, Direktur Perumda Air Minum Wae Mbeliling, Kabupaten Manggarai Baray, Drs. Agustinus Ch. Dula mengaku siap mendukung seluruh gelaran KTT ASEAN 2023.

“Saya siap mendukung KTT ASEAN Summit yang ke-42, tanggal 9 sampai 11 2023 di Labuan Bajo,” tegasnya.

Ungkapan dukungan dan selamat juga datang dari Perwakilan Yayasan Bangkit Anak Negeriku yang mendoakan agar event itu bisa berjalan sukses.

“Kami mendukung dan mengucapkan selamat atas pelaksanaan ASEAN Summit tanggal 9 sampai 11 Mei 2023 di Kota Labuan Bajo, sukses selalu,” pungkasnya.

*

Manggarai Barat – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sikka, NTT, Yohanis Maro mendukung terselenggaranya Konfrensi Tingkat Tinggi atau yang dikenal dengan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo.

“GMNI Kabupaten Sikka sangat siap untuk membantu dan menyukseskan KTT ASEAN 2023, apalagi saat ini Indonesia menjadi tuan rumah dan kita harus tunjukkan bahwa kita mampu seperti KTT G20 lalu,” kata Ketua GMNI kabupaten Sikka.

Disebutkannya, saat ini mata negara-negara ASEAN tertuju pada Indonesia sebagai penyelenggara KTT ASEAN 2023.

“Untuk itu kepada semua elemen bangsa, khususnya GMNI dimanapun berada, mari dukung dan sukseskan kegiatan tersebut, agar berjalan sukses dan lancar” Tambah Yohanis.

Dengan kegiatan yang sedang berlangsung sekarang ini, Yohanis Maro berharap KTT ASEAN 2023 ini bisa menjadi momentum menunjukkan kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, selain untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang terkhusus di kawasan ASEAN.

“Suatu kebanggaan besar bagi bangsa kita bisa mendatangkan pemimpin negara-negara sahabat di KTT ASEAN ini,” sebutnya.

Semoga agenda KTT ASEAN baik tentang kesehatan, ekonomi, dan SDM mampu mengedepankan Indonesia lebih maju.

Kepada semua kader-kader GMNI di seluruh Indonesia diharapkan bisa menunjukkan dan menjaga kehormatan negara Indonesia, agar tetap disegani pada kancah Internasional.

“Kita harus bangga menjadi salah satu negara yang sedang berkembang dan yang pertama menjadi tuan rumah KTT ASEAN,” terangnya.

Jakarta – Indonesia didaulat menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023. Perhelatan KTT ASEAN di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023 dinilai dapat memberikan banyak dampak positif terhadap Indonesia, mulai dari sektor pariwisata hingga ekonomi.

KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo dapat memberikan dorongan perekonomian domestik. KTT ASEAN di Labuan Bajo juga akan menjadi sebuah momentum terbaik untuk terus mendorong dan mempromosikan kawasan tersebut menjadi destinasi wisata super prioritas.

Pemred Majalah Info Wisata, Bumbunan Marlina menyebut, KTT ASEAN di Labuan Bajo akan sangat menguntungkan daerah NTT karena dapat mempromosikan berbagai dastinasi wisata yang ada di daerah tersebut.

“KTT ASEAN sangat menguntungkan bagi masyarakan NTT, dan wilayah tersebut akan semakin dikenal oleh warga Asia Tenggara dan seluruh dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dengan adanya KTT ASEAN di Labuan Bajo, industri pariwisata yang ada di daerah tersebut akan meningkat dan secara langsung dapat merasakan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.

Berbagai rangkaian acara KTT ASEAN yang diselenggarakan mulai 1 Januari 2023 memberikan dampak positif. Berbagai tamu mancanegara serta jurnalis akan hadir dalam gelaran KTT ASEAN 2023 sehingga dapat lebih mengenal kawasan wisata Labuan Bajo.

“Industri pariwisata di NTT juga pastinya akan meningkat pula. Peluang baik ini disebabkan karena dengan adanya KTT ASEAN 2023,” ungkapnya.

“Jurnalis internasional akan hadir untuk meliput kecantikan alam Labuan Bajo. Jika hal itu terjadi, maka venue tersebut akan menjadi lebih populer dan diharapkan kunjungan turis asing juga akan meningkat,” lanjutnya.

Pemerintah ingin supaya Labuan Bajo dan sekitarnya agar bisa dikenal oleh para delegasi KTT ASEAN 2023. Tidak hanya Bali, Labuan Bajo juga dapat menjadi tujuan wisata bagi para turis asing.

Labuan Bajo — Tokoh Adat Kampung Kaper, Martinus Rubus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo dan mendukung penuh perhelatan KTT ASEAN Summit 2023.

Pasalnya, pada tahun 2023 ini, Indonesia kembali dipercaya sebagai ketua dalam KTT ASEAN Summit 2023.

Menurutnya, dengan adanya KTT ASEAN Summit 2023 yang diselenggarakan di Labuan Bajo berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kami mendukung KTT ASEAN Summit 2023, terima kasih Bapak Jokowi, kami mendukung seratus persen KTT ASEAN di Labuan Bajo untuk memajuan masyarakat,” kata Martinus.

Sementara itu, Sekjen Keuskupan Ruteng, Agustinus Munfred juga megemukakan dukungan penuh pada perhelatan KTT ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo.

“Saya menyatakan dukungan sepenuhnya untuk penyelenggaraan KTT ASEAN Summit di Labuan Bajo,” ungkapnya.

Agustinus juga mengimbau kepada seluruh umat agar memiliki komitmen yang kuat dalam menjaga ketenangan dan keamanan berlangsungnya KTT ASEAN Summit.

“Kami juga mengimbau seluruh umat keuskupan Ruteng turut berkomitmen menjaga ketenangan dan keamanan hingga nanti seluruh proses berlangsungnya KTT ASEAN Summit ini dapat berjalan dengan baik,” imbaunya.

Dukungan pada para aparat keamanan hingga badan intelijen pun tidak lupa dia kemukakan.

Sekjen Keuskupan Ruteng tersebut sangat berharap supaya perhelatan KTT ASEAN Summit 2023 bisa berjalan dengan baik dan lancar serta aman.

“Untuk itu kami nyatakan dukungan kepada aparat keamanan dan pihak intelijen supaya mereka dapat bekerja dan berhasil meningkatkan keamanan selama pertemuan berlangsung,” pungkas Agustinus.